Hentikan Diskriminasi dan Stigma Penderita HIV/AIDS sebagai Salah Satu Wujud Kesetaraan dan Keadilan Gender

Tidak ada pengecualian dalam toleransi terhadap stigma yang diberikan kepada penderita HIV/AIDS. Stop stigma dan diskriminasi oleh masyarakat terutama yang dilakukan oleh petugas kesehatan di manapun. Sebagian orang yang mendalami dunia kesehatan dan pengobatan medis juga masih ada yang menstigma negatif orang-orang yang terinfeksi HIV. Kerentanan perempuan terhadap HIV lebih banyak disebabkan ketimpangan gender yang berakibat pada ketidakmampuan perempuan untuk mengontrol perilaku seksual atau menyuntik narkoba dari suami atau pasangan tetapnya. Laki-laki itu penentu, mau pakai kondom atau tidak. Posisi tawar perempuan sangat rendah untuk ini. Kondisi ini didominasi oleh masalah ketimpangan gender dan ketidk mampuan anak dalam melindungi ancaman tertular infeksi menakutkan itu. Lindungi Perempuan dan Anak dari ancaman HIV dan AIDS. Stop AIDS melalui Kesetaraan Gender untuk Menghapus Segala Bentuk Stigma dan Diskriminasi.

3 Stigma AIDS :

  • Stigma simbolis AIDS – yaitu penggunaan HIV/AIDS untuk mengekspresikan sikap terhadap kelompok sosial atau gaya hidup tertentu yang dianggap berhubungan dengan penyakit tersebut.
  • Stigma kesopanan AIDS – yaitu hukuman sosial atas orang yang berhubungan dengan isu HIV/AIDS atau orang yang positif HIV.
  • Stigma instrumental AIDS – yaitu refleksi ketakutan dan keprihatinan atas hal-hal yang berhubungan dengan penyakit mematikan dan menular.

Stigma AIDS sering diekspresikan dalam satu atau lebih stigma, terutama yang berhubungan dengan homoseksualitas, biseksualitas, pelacuran, dan penggunaan narkoba melalui suntikan.

DP3AP2KB berkolaborasi dengan Jaringan Advokasi HIV dan AIDS (JAVA) DIY menggelar kegiatan sosialisasi untuk menghentikan diskriminasi dan stigma penderita HIV/AIDS pada 24 November 2023. Dalam kegiatan tersebut menyampaikan situasi, informasi HIV/AIDS serta tantangan saat ini terkait penanggulangan HIV. Harapannya, melalui kegiatan ini dapat meningkatkan kepedulian dan kesadaran masyarakat terkait HIV/AIDS dan para penderitanya sehingga stigma dan diskriminasi terhadap penderita HIV/AIDS tidak lagi terjadi.