Meskipun sudah nampak penurunan prevalensi stunting di Kota Yogyakarta dibandingkan dengan tahun 2020 dan 2021, tetapi tentu saja hal ini tidak menurunkan upaya percepatan penurunan stunting, mengingat bahwa goal yang harus kita capai adalah Kota Yogyakarta Zero Stunting.

Kegiatan Audit Stunting #1 yang diselenggarakan pada 30 Maret 2022 di Abadi Hotel Malioboro berfokus pada pendalaman kondisi dan situasi penyaluran PMT pada baduta teridentifikasi berpotensi stunting di wilayah Kemantren Tegalrejo dan Kemantren Gedongtengen.

Dalam sesi diskusi, terungkap beberapa permasalahan yang terjadi saat penyaluran PMT untuk baduta berpotensi stunting, di antaranya bahwa ternyata ada yang mengganggap kondisi anak stunting sebagai stigma, yang menyebabkan orang tua menjadi enggan untuk hadir di pemeriksaan Posyandu.

Upaya Pemerintah Kota Yogyakarta dalam percepatan penurunan stunting juga mendapat dukungan terbaik dari UGM, RSUP Dr. Sardjito, dan IDAI. Mereka memberikan kontribusinya dengan mengadakan screening terhadap baduta yang telah tervalidasi berpotensi menjadi stunting oleh Puskesmas. Hasil screening kemudian dapat menjadi bahan evaluasi baik bagi pemerintah melalui jajarannya dan Tim Percepatan Penurunan Stunting, serta bagi kader pendamping dan orang tua serta keluarga.

Mari kita saling dukung dan bersinergi dalam upaya percepatan penurunan stunting.