Puspaga adalah bentuk layanan untuk meningkatkan kehidupan keluarga dan ketahanan keluarga melalui program Pendidikan pengasuhan, keterampilan menjadi orang tua, keterampilan melindungi anak, kemampuan meningkatkan partisipasi anak dalam keluarga maupun penyelenggaraan program konseling bagi anak dan keluarga.

Pada saat ini ada program strategi percepatan nasional pencegahan stunting yang menjadi komitmen Presiden RI di tahun 2018. Stunting terjadi karena adanya multi factor dimensi, namun pola pengasuhan menjadi kunci utama penyebab stunting.

Kasus stunting di Kota Yogyakarta sebesar 11,3 persen lebih baik dari angka nasional 27,2 persen. Walikota Yogyakarta yakin kasus stunting akan turun dengan pemenuhan status dan nilai gizi. Angka stunting tersebut merupakan hasil pendataan yang dilakukan Dinas Kesehatan di akhir tahun 2019. Kasus stunting tertinggi terjadi di Kota Yogyakarta, disebabkan karena pola asuh yang kurang baik dan rendahnya tingkat kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan.

Puspaga mengadakan sekolah puspaga pintar dengan berbagai pertimbangan. Sekolah puspaga pintar yaitu:

• Sarana pembelajaran para orang tua (ayah dan ibu) tentang bagaimana menjadi orang tua pintar dalam berbagai bidang: psikologi, ekonomi, ekologi dan kesehatan.
• Melalui bimtek pemdampingan dan konseling oleh psikolog/konselor puspaga/tenaga Kesehatan puskesmas
• Mendekat ke masyarakat, 2P (pelopor dan pelapor)  sebagai perpanjangan tangan Puspaga
• Sarana pengabdian masyarakat oleh dosen, diseminasi ilmu mahasiswa, praktisi dan masyarakat